Profil Desa Kuamang
Kuamang
merupakan desa yang berada di Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi, dengan jumlah penduduk sekitar 2.146 Jiwa dengan jumlah KK sebanyak 525,
kepadatan penduduk 178,83 dan luas sekitar 12 Km2, Desa Kuamang bisa
dikatakan cukup maju terlihat dari perkembangan penduduk yang pesat, dari laju
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cukup tinggi seperti sarana yang sudah
dimiliki, jalan yang sudah masuk desa yaitu jalan setapak (jalan semen).
Masyarakat
Desa Kuamang mayoritas penduduknya pekerja disektor pertanian, seperti berkebun
karet dan padi, hanya sebagian yang sudah mulai menanam sawit, masyarakat
kuamang diperkiran pendapatan perkepala keluarga sekitar Rp 1.500.000, sampai
dengan Rp 3.000.000, dengan pengeluaran sekitar Rp 900.000 keatas. Jadi,
diperkirakan pendapatan desa sekitar Rp 787.500.000 dan pengeluaran sekitar Rp
472.500.000 - Rp 892.500.000. Dengan aset yang dimiliki oleh masyarakat seperti
lahan perkebunan karet dengan luas 1 kapling sampai 2 kapling (per KK),
walaupun tidak semua KK memiliki perkebunan, karena ada sebagian masyarakat
desa yang menggarap lahan orang dengan sistem bagi hasil.
Usaha
desa yang ada di Desa Kuamang seperti rumah makan, warung dan ada tanaman obat
yang sudah ditanami oleh masayarakat desa yang sampai ini dimanfaatkan oleh
masyarakat, dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung yang sudah
dimiliki oleh masyarakat seperti jalan sebagai akses masuk desa dan listrik
yang sudah 24 jam dan kendaraan untuk mendukung sarana ekonomi seperti
sampan/perahu sepeda motor dan mobil, dimana sebagian masyarakat sudah
memilikinya.
Desa
Kuamang memiliki suku melayu, masih berlakunya larangan atau tidak boleh
sembarangan memasuki hutan dan sekarang masih ada bukti bahwa masyarakat Desa
Kuamang mempunyai leluhur dan sejarah yang panjang seperti adanya kuburan
keramat dimana masyarakat selalu mengunjunginya ketika berziarah dan mempunyai
nazar. Tidak hanya penduduk sekitar saja yang mengunjungi kuburan keramat ini,
seluruh daerah sudah banyak mengunjunginya untuk berziarah dan bernazar, adapun
nama-nama kuburan yang dikeramatkan salah satu Adalah Malin Kuning, Biajin
Baokir dan Leko. Mengunjungi kuburan keramat ini sudah menjadi suatu kebiasaan
masyarakat tempatan selain berkunjung ke kuburan keramat ini, masyarakat sering
membersihkan kuburan keramat tersebut dengan bergotong royong jadi solidaritas
di Desa Kuamang masih ada.
Pendidikan
masyarakat tergantung dari tingkat perekonomian masyarakatnya, tinggi tingkat
pendidikan suatu masyarakat dapat terlihat dari ekominya, Desa Kuamang khususnya
yang masih tergolong kurang akan pendidikan mengingat sarana pendidikan seperti
gedung sekolah yang belum ada. Masyarakat yang masih tergolong sederhana dimana
terlihat dari rumah dimiliki oleh penduduk yang sebagian besar rumah papan
panggung dengan luas satu rumah sekitar lebar 30m – 40m samapai 90 m2
tergantung tingkat perekonomian penduduk.
Budaya
dalam masyarakat sangat lah berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat
lainnya, namun budaya di Desa Kuamang khususnya adalah budaya melayu, terkenal
akan ramah tamahnya dan santunya, dengan mudah beradapatasi dengan pendatang
baru, hanya mereka akan berupaya akan mencari tahu apa yang memasuki desanya,
adapun harapan ketika atau seandainya suatu perusahaan memsuki desa, mereka
hanya meminta lapangan pekerjaan, sarana pendidikan, jalan yang rusak dan
bantuan bagi warga tidak mampu seperti memperbaiki rumah tidak layak huni.
Masyarakat Desa Kuamang masih
sederhana dimana masyarakat sebagian besar berobat di dukun atau orang pandai,
jarang untuk berobat di rumah sakit ataupun ke pukesmas, karena di Desa Kuamang
hanya tersedia Pukesmas pembantu, dan penyakit yang sering di alami masyarakat
tempatan adalah penyakit diare, demam, alergi, migraine, karena penyakit
berasal dari lingkungan masyarakat sekitar seperti sungai yang sudah tercemar
oleh para pencari emas dengan menggunakan dompeng sehingga menyebabkan air
kekuningan, tidak hanya disitu saja binatang pun kerap kali datang ke desa yang
merusak perkebunan warga seperti babi, tikus dan terkadang gajah yang kerap
kali menumbangkan pohon tanaman warga seperti pohon sawit, karet.
0 komentar :
Posting Komentar