This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 April 2013

TIPS MENJAWAB PERTANYAAN SAAT INTERVIEW



8 Pertanyaan jebakan sewaktu Interview



Tips ini buat temen-temen yang mo nyari kerja terus mau masuk ke segmen wawancara, biasa nya perusahaan akan tahu bagaimana kita lewat wawancara…so wawancara adalah bagian penting dari melamar pekerjaan…nah ini merupakan pertanyaan jebakan perusahaan yang biasa di tanyakan ke kita untuk melihat kepribadian kita…check it out….

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.

2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.

3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.

4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.

5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.

6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

7. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.

8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.

Jumat, 26 April 2013

JANGAN POTONG KUKU DI MALAM HARI?????




Memiliki kuku panjang dan indah menjadi trend yang kini sangat diminati banyak wanita. Begitu juga dengan pria, terkadang dengan alasan-alasan tertentu mereka sengaja tidak memotong kukunya hingga kuku-kukunya terus memanjang.

Bagi orang islam, memotong kuku memang salah satu sunah yang telah diperintahkan oleh nabi Muhamad SAW sejak zaman dulu. Dan tentu saja, selain untuk menjaga kebersihan anggota badan, memotong kuku juga ternyata memiliki banyak banyak manfaat. Dan berikut ini beberapa alasan kenapa kita perlu memotong kuku:
1.    Memotong kuku dapat menghindari kita dari penyakit pencernaan dan penyakit mata.
Mikroba Patogen merupakan perantara penyebaran penyakit, terutama penyakit pencernaan dan penyakit mata. Yang mengerikan, mikroba jenis ini sering bersarang pada kuku kita, terutama kuku yg panjang, bersamaan dengan kotoran lainnya. dan pastinya, kuku yg panjang menjadi sarana yg secara tidak langsung akan “mempertemukan” kita dengan berbagai jenis penyakit.


2. Memotong kuku dapat mencegah kita dari berbagai macam infeksi. Dengan memotong kuku yg melebihi jari, maka bagian kulit di bawah kuku dapat mudah dibersihkan, tidak cacat, dan jari-jari kita dapat mudah bekerja secara maksimal. Dengan kuku yg panjang, aktivitas kita dapat terganggu dan mungkin juga interaksi kita dengan orang lain menjadi kurang leluasa.


3. Dengan memotong kuku berarti kita mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Kuku yang kotor menyimpan banyak kuman dan bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Jika tangan dan kuku kita kotor lalu berjabat tangan dengan orang lain, bukan tidak mungkin jika orang tersebut terkena penyakit karena bakteri yang berasal dari kuku kita.

Jadi sebagai seorang muslim, selain menjalankan sunah rosul, memotong kukupun berarti menjaga kesehatan dan kebersihan badan kita.
Dan kenapa memotong kuku malam hari tidak diperbolehkan oleh orang-orang tua dahulu??
Mengingat menimbang dan memutuskan, kita sendiri bisa menjawabnya kok!!!
Karena dahulu belum ada penerangan yang cukup terang dibandingkan dengan zaman sekarang dan di khuatirkan kalau memotong kuku dimalam hari akan menyebabkan kecelakaan seperti luka, karena memotongnya dimalam hari.
Jadi kawan-kawan ku, memotong kuku kapanpun dan dimana pun asalkan di jalankan dengan benar pasti akan baik-baik saja. Asalkan jangan memotongnya dengan alat yang bukan seharunya.soo. ..o gunakan penyepit kuku ya.. kalau mau memotong kuku.jangan pakai yang lain.

Makasih brooo…
Selamat memotong kuku..  ..

BAHAYANYA MANDI MALAM


"Mandi Malam Itu Bahaya Loh ! 


Begitulah pesan yang sering disampaikan oleh orang-orang tua terdahulu. Keyakinan bahwa mandi malam bisa menyebabkan rematik didasarkan pengalaman dan testimoni banyak orang yang telah lebih dahulu mengalaminya. Mereka pun membandingkan mana yang sering mandi malam dan mana yang tidak. Kesimpulan saat ini adalah mereka yang suka mandi malam akan lebih cepat terkena rematik ketimbang yang tidak.

Beberapa keluhan seputar rematik ini memang selalu dikait-kaitkan dengan kebiasaan seseorang yang kebetulan ‘suka’ mandi malam. Mudah-mudahan sedikit banyak mampu menambah wawasan kita. Soal sepele tidak lagi sepele jika sudah merebut keyakinan seseorang. Bagaimana Agan bisa disembuhkan jika Agan sendiri tidak peduli dengan kesehatan Agan? Jika mandi malam ternyata menyebabkan rematik, apakah Agan masih nekad melakukannya?

Para ahli meyakini bahwa biang keroknya nyeri sendi pada usia lanjut adalah asam urat. Jika kita mau jujur, asam urat itu tidak terdapat pada air mandi. Lagipula, dengan menyiramkan air ke tubuh pada malam hari, Agan tidak akan mendapat apapun, kecuali basah dan dingin. Apakah kedua hal ini memicu rematik suatu hari nanti?

Kebanyakan dari mereka yang berusia lanjut (disebut juga lansia) mengalami rematik. Perbedaannya adalah pada waktu, ada yang cepat, ada yang lama. Tapi, tidak dipungkiri masing-masing kita akan mengalami hal tersebut. Faktor asupan makanan memegang peranan penting munculnya keluhan sendi. Hampir semua produk makanan, kecuali buah-buahan, beresiko meningkatkan level asam urat dalam darah.

Mandi malam tidak menyebabkan nyeri rematik, tapi mandi malam jelas memperberat keluhan nyeri rematik. Artinya, bagi mereka yang ternyata sudah menderita rematik, tidak dianjurkan mandi malam. Kalaupun memang ingin mandi, utamakan dengan air hangat. Rasa dingin akan memperberat nyeri sendi, dan ini tentu bukan sesuatu yang diharapkan. Bagi mereka yang belum mengalami nyeri rematik, sebaiknya mulailah menjaga asupan makanan dan memperbanyak minum. Kita tentu sulit menghindari kandungan purin dalam makanan, padahal semua produk makanan yang mengandung protein sudah pasti mengandung purin. Jika kita kurang mengkonsumsi protein, maka tubuh akan terasa lemas dan kurang sehat. Jika kita terlalu banyak mengkonsumsi protein, akan lebih banyak terdapat asam urat dalam darah kita. Saat usia muda, hal itu tidak terlalu mengganggu. Tapi, saat usia tua, hal itu tentu sangat mengganggu.

Mandi malam juga dapat memicu penuaan dini. Ini dikarenakan saat dingin, tubuh akan masuk ke keadaan stress. Ia akan meningkatkan metabolismenya agar temperatur tubuh tetap normal dan meningkatkan aliran darahnya (vasokonstriksi) untuk mensuplai oksigen ke seluruh tubuhnya. Akibatnya, tubuh membutuhkan lebih banyak kalori dan oksigen. Untuk mencukupi kebutuhan kalori, maka dibutuhkan asupan kalori lebih banyak dengan cara menimbulkan rasa lapar dan lapar. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen, orang tersebut akan bernafas lebih cepat. Makanan dan hasil metabolisme, walaupun menghasilkan energi yang dibutuhkan, cenderung menumpuk hasil metabolit berupa oksidan dalam tubuhnya. Jika hal itu terjadi bertahun-tahun lamanya, maka orang tersebut akan mengalami gejala seperti layaknya orang yang sudah tua. Gejala yang paling umum adalah nyeri sendi. Tapi, ini bukanlah satu-satunya kemungkinan penyebab karena harus memperhatikan apa pekerjaan, kebiasaan lainnya, penyakit lain, faktor keturunan, kondisi psikologis, faktor eksternal (polusi, makanan, radiasi, tingkat kelembaban), dan sebagainya.
Quote:
Berikut beberapa Tips untuk menghindari rematik:

1. Hindari mandi malam. Kalaupun memang harus mandi di malam hari, utamakan dengan air hangat. Prinsipnya hindari kondisi kedinginan. Kalau tubuh Anda mampu melawan rasa dingin (karena ada latihan sebelumnya), mungkin dapat dikecualikan. Pada dasarnya mandi dengan air dingin tidak dianjurkan, kecuali bagi mereka yang berusia muda, karena air dingin cocok untuk mengusir rasa malas.
2. Utamakan makan banyak sayuran dan buah-buahan yang kaya dengan antioksidan. Ini akan membantu mencegah penuaan dini. Anda bisa mengkonsumsinya dengan cara memasak terlebih dahulu, atau dalam bentuk jus (juice).
3. Konsumsi Vitamin C 1000 mg per hari. Lebih baik lagi jika dikombinasikan dengan Vitamin E 600-800 mg per hari.
4. Untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat, utamakan sumber dari padi-padian, gandum, ubi, jagung, dan sagu. Untuk kebutuhan protein, Anda bisa mengkonsumsi telur dan susu.
5. Untuk mengontrol asupan makanan, sangat dianjurkan untuk berpuasa.
6. Memperbanyak minum. Hasil metabolisme purin berupa asam urat akan disekresikan melalui urin.
7. Hindari minuman-minuman bersoda. Minuman bersoda akan meningkatkan pelepasan calcium dari tulang. Pada gilirannya akan memperberat kerja ginjal dan membuat tulang rapuh.

ADA APA DENGAN SEMUT???


KEHEBATAN SEMUT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyEkKAwuypRbE4bsDAIuuELQeO1lmgpvFUZ6WnPN8_a5IrtY91FZ3Kq4j-1DDX0anlcs36ZoI_mY0DX6M4o67n4T7YE8zZOr1H_dAkZTGJsgdC9Qe0t21_hIoSv4yOjYa3jVAhUzOnsl8/s1600/the_ant_bully.jpg
Semut mampu mengangkat benda seberat 10 kali berat dirinya.

Semut bergerak 24 jam sehari. Kecepatan berjalan semut, 0,5 km/jam dengan volume yang 1/130, maka kecepatan semut seukuran manusia adalah 80km/jam. Dalam berduel semut mampu mengimbangi binatang atau serangga musuh 5 kali lebih besar dari dirinya (kecuali lebah, laba-laba dan lipan). 

Apabila diluruskan sarang semut sepanjang 7km. Ternyata binatang yang terlemah dan tak tenar ini sebenarnya adalah yang terkuat di muka bumi. Kalau tidak salah ada juga semut ini disebutkan dalam kitab suci. Kelihatannya pantas karena memang binatang super. Bisa jadi mungkin ada hikmah dibalik kitab suci pada semut, mungkin kita supaya sering merenungkan sifat semut, yang tidak terkenal tapi setia, pekerja, dan kuat.
Semut merupakan salah satu jenis serangga yang namanya dijadikan nama salah satu surah di Al Qur’an, yaitu surah An-Naml. Dinamakan An-Naml (semut) karena pada ayat 18 dan 19 surah ini berisikan tentang kisah seekor pemimpin semut yang menginstruksikan anak buahnya untuk segera masuk sarang karena nabi Sulaiman as dan tentaranya akan melewati tempat itu. Nabi Sulaiman as yang mempunyai mu’jizat bisa mengerti suara hewan kemudian merasa takjub atas kejadian tersebut dan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kepadanya.

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An Naml: 17-18)
http://www.whatsonshenzhen.com/ent_images/b00663f5b5f595d8235427e7_ants-gap-water_2.jpg 
Kembali lagi ke semut, semut yang dikenal memiliki solidaritas dan ukhuwah yang tinggi antar sesamanya merupakan salah satu spesies serangga tercanggih di muka bumi, hampir tidak ada serangga yang sekuat semut.
Menurut para ilmuwan, mereka telah bertahan selama 6 juta tahun karena mereka diberi karunia oleh Allah untuk mampu beradaptasi dengan baik dimana pun mereka tinggal.
Berikut ini merupakan sebagian kecil fakta-fakta menakjubkan dan unik dari semut yang perlu kita ketahui sebelum kita menginjak mereka yang sedang lewat di tanah maupun lantai rumah kita:

Semut Lebih Pintar Daripada yang Kalian Pikirkan

Amazing green tree ants working together to form an ant "bridge" for other ants to cross. 
Binatang dengan otak paling besar proporsinya jika dibandingkan dengan keseluruhan tubuhnya adalah semut. Mereka dikenal sebagai salah satu spesies paling cerdas di antara serangga-serangga lainnya. Mereka memiliki sekitar 250.000 sel otak di kepalanya.

Semut Sangat Ahli di Bidang Pertanian

http://www.inriodulce.com/images/ArmyAnts1.jpg
Kalian tahu gak, bahwasanya semut telah memulai bertani dan berkebun 50 juta tahun lebih awal sebelum manusia untuk meningkatkan jumlah makanan mereka. Para semut menggunakan teknik hortikultura yang sangat canggih untuk meningkatkan hasil panen mereka. Mereka mensekresikan zat kimia yang kaya antibiotik untuk menghambat pertumbuhan jamur. Sarang mereka juga dibangun dengan sistem yang sangat canggih untuk mengontrol temperatur dan kelembapan.

Semut Merupakan Ahli Strategi Perang
Antara spesies semut yang berbeda, bahkan yang sama sekali pun terkadang “bertarung” dan “berperang” satu sama lain, dan peperangan ini bisa berlanjut selama beberapa jam, hari bahkan minggu.

Salah satu pertempuran semut yang paling luas jangkauaanya adalah pertempuran sejenis Pavement Ant. Dan pertempuran paling besar adalah antara superkoloni semut Argentina yang menyebabkan jatuhnya jutaan korban semut yang tewas dalam sehari saja.
Beda lagi dengan semut Amazon, mereka adalah sejenis semut yang suka “memperbudak” semut lain untuk dijadikan pekerja. Mereka mendapatkan budak dari hasil invasi ke sarang semut lainnya. Sebelum menyerang mereka akan mengobservasi sarang lawan. Setelah dua hari, semut amazon pun langsung menyerang, dengan mudah mereka menaklukkan lawannya yang rata-rata telah panik dan tidak terorganisir sama sekali. Budak pun didapatkan. (Bagaimana cara menebus budak semut ya?)

Jumlah Semut Sangat Banyak Sekali
http://blog.crowdspring.com/wp-content/uploads/2008/11/anthill1.jpg 
Jika dikalkulasikan, 10% dari keseluruhan hewan di dunia merupakan semut. Dan jika ditimbang, jumlah massa semua semut di bumi sama dengan jumlah massa semua manusia di bumi.

Semut Bisa Membentuk Superkoloni
Semut argentina merupakan jenis semut yang suka menyerang. Mereka membentuk superkoloni yang besar dan banyak sekali di Kalifornia, AS. Superkoloni tersebut memiliki jutaan sarang dengan jangkauan hampir ratusan mile (ratusan kilometer) dan kedalaman sarang 6 meter ke bawah. Semut dari sarang yang berbeda namun dalam satu koloni sangat jarang terlihat saling serang satu sama lain. Superkoloni terbesar terdapat di Kalifornia bagian selatan, dengan panjang 600 mile (sekitar 965 kilometer).

Umur Semut Hanya Beberapa Bulan Berbeda dengan Ratunya

http://esciencenews.com/files/images/20080818410140.jpg 
Semut pekerja hanya mampu bertahan hidup selama 45-60 hari, bandingkan dengan sang ratu semut yang bisa hidup hingga berumur 20 tahun. Dan ketika sang ratu mati, koloni semut tersebut hanya bisa bertahan beberapa bulan.

Semut Karnivora
Di Afrika dan Asia, ada spesies semut yang bisa membunuh dan memakan binatang lain yang lebih besar dengan cara “mengeroyokinya”. Semut itu dikenal dengan nama Driver Ant, Safari Ant dan Siafu. Jenis semut itu merupakan pemburu yang sangat kuat, dan mereka memanfaatkan jumlah mereka saat mengincar mangsa. Jadi pelajarannya, kekuatan kelompok itu penting lho.

Driver ant pernah ditemukan membunuh bayi manusia dan kuda yang sedang diikat di kayu. Driver ant akan membunuh apapun yang berada di dekat sarang mereka, bahkan 100.000 ekor binatang mati dalam sehari karena koloni semut ganas ini. Semut ini juga suka berpindah-pindah untuk mencari mangsa, seperti serangga, laba-laba, kadal, ular, ayam dan binatang kecil lainnya. Terkadang memanjat pohon dan menyerang burung di sarangnya. Alhamdulillaah mereka hanya hidup di hutan bukan di kosan.

Semut yang Suka Beternak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM6d8sfg_8yP0_lYqOn7WJZl5XwlVKLhRwIOhRA-XrsT1cO94csr-14lGJfjI2tHeQtu_scrTyZII7_hsIwa8zVPrt_YFSLiaQp19g3Kc_RjoPhnwYCFcK4xuq5bfePV7cFpfSeNcrbHY/s200/milkweed+aphids+and+ants-1.JPG 
Semut selain suka bertani, berburu dan berperang, mereka juga suka beternak. Dan yang mereka ternakkan bukanlah ayam, kambing apalagi sapi. Yang mereka ternakkan adalah Aphid, sejenis kumbang.

Semut madu mendapatkan madu yang manis dar hasil sekresi aphid tsb. Semut akan melindungi dan memberi makanan kumbang. Mereka memilihkan tanaman yang cocok untuk Aphid tinggal dengan aman. Jika ada predator atau parasit datang, maka semut tsb akan memboyong aphid ke tempat lain. Mereka akan mempertahankan dan membela aphid. Sungguh bahagian hidup si Aphid.

Perbudakan dalam Dunia Semut

Slave-Maker ant merupakan jenis semut yang suka menggerebek sarang semut lain dan mencuri pupa mereka. Dan ketika pupa tersebut menetas, dan menjadi semut, semut tersebut kemudian dijadikan budak dalam koloni.

Kasta dalam Dunia Semut

Sang ratu semut berukuran lebih besar daripada pekerjanya. Mereka memiliki thorax dan abdomen yang lebih besar daripada pekerjanya. Setelah menemukan koloni baru, tugas sang ratu adalah untuk menghasilkan banyak semut pekerja, semut jantan dan ratu lainnya. Mereka bisa hidup selama 20 tahun dan bisa memproduksi ribuan telur dalam hidupnya. Semut jantan memiliki tubuh yang paling kecil dalam kasta semut. Tugas mereka hanya satu, yaitu membuahi sang ratu saat ritual perkawinan. Dan akan mati setelah beberapa hari.

Semut pekerja memiliki tugas mencari makan, merawat bayi, membangun sarang dan menjaga koloni serta ratu. Semut tentara yang bercirikan memiliki kepala yang besar bertugas untuk menjaga sarang mereka dari serangan musuh.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih ber-gantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau. Maka, peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali ‘Imran: 190-191)

Subhanallaah, mungkin kata itu yang terucap dari bibir kita setelah mengetahui fakta-fakta mengagumkan tersebut. Dari waktu ke waktu kita harus sering merenungi dan memikirkan ayat-ayat qauniyah yang disebar Allah di muka bumi dan penjuru langit, yang salah satunya adalah semut tersebut agar kita semakin yakin bahwa Allah-lah Yang Maha Kuasa untuk menciptakan dan memelihara mereka.

OTAK MANUSIA


Bila anda mendengar kata otak, apa yang muncul dalam pikiran anda? Apakah anda langsung teringat kawan saat sekolah dulu yang otaknya sedemikian encer (pintar) hingga otaknya bisa mengalir keluar dari telinganya? Apakah anda teringat kawan anda yang dijuluki otak udang? Atau kalau anda seperti saya, begitu mendengar kata otak saya langsung teringat sejenis makanan khas makasar yaitu OTAK-OTAK
FAKTA MENGENAI OTAK
Otak manusia terdiri dari sekitar 72-78% air, 10-12% protein dan 8-10% lemak. Otak orang dewasa beratnya sekitar 1,4 kg atau sekitar 2% dari total berat tubuh. Otak wanita lebih sedikit lebih ringan 100 hingga 150 gram dari otak pria. Otak bekerja secara nonstop walaupun kita sedang tidur. Walaupun bertanya hanya sekitar 2% dari berat tubuh, otak ternyata mengkonsumsi sekitar 20% dari suplai oksigen tubuh, 20% dari kalori yang kita butuhkan.
                Saat dilahirkan, kita dilengkapi otak yang luar biasa. Satu organ yang terdiri dari 1 triliun sel otak. Dari 1 triliun ini, 100 miliar adalah sel otak aktif dan 900 miliar sel otak pendukung. Semua manusia lahir dibekali jumlah sel otak yang sama banyak. Tidak ada yang diberi lebih banyak atau lebih sedikit. Namun yang harus disadari adalah jumlah yang sedemikian banyak hanyalah berupa potensi yang harus kita kembangkan. Sebagai perbandingan, jumlah sel otak lebah 6.000, lalat buah 100.000, tikus 5 juta dan monyet 10 milyar.
                Kecerdasan manusia tidak hanya ditentukan semata oleh jumlah sel otak yang ia miliki tetapi lebih ditentukan oleh seberapa banyak koneksi yang bisa terjadi diantara masing-masing sel otak.
OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
                Berdasarkan hasil penelitian Roger Sperry pada 1960-an, kita mengenal adanya dua hemisfir otak, hemisfir kiri dan kanan, yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
OTAK KIRI
Hal-hal yang berurutan
Detail ke global
Membaca berdasar pada fonetik
Kata-kata, simbol, dab huruf
Terstruktur, dapat diprediksi
Focus internal
Informasi yang actual
OTAK KANAN
Acak random
Global kedetail
Membaca menyeluruh
Gambar dan grafik
Melihat dulu atau mengalami sesuatu
Belajar spontan dan alamiah
Focus eksternal
Kedua hemisfir ini dihubungkan oleh sebuah jembatan komunikasi, corpus callosum yang terdiri dari 100.000.000 (seratus juta) sel otak.

PENTINGNYA KOMUNIKASI PADA KARYAWAN


Dilihat dari tujuan utama pemberian benefit kepada karyawan yaitu antara lain untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaannya dan untuk memotivasi karyawan. Dengan tujuan ini Perusahaan cukup serius dalam menangani benefit bagi karyawan. Perusahaan mengerti bahwa masalah ini sangatlah penting. Seperti kita semua ketahui, sulit untuk mencapai kepuasan bagi seluruh karyawan secara merata, karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan karyawan agar karyawan merasa nyaman dalam bekerja di dalam perusahaan, namun tentu tidak semua karyawan puas dengan kebijakan perusahaan yang diambil. Salah satu benefit untuk mencapai tujuan seperti yang disebutkan diatas adalah jaminan kesehatan karyawan.
Untuk penerimaan benefit ini kepada karyawan, maka tentu saja perlu komunikasi dua arah. Mengapa komunikasi penting? Ya, memang harus ada komunikasi supaya tujuan pemberian benefit tidak sia-sia tentunya... Ingat pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang...
Komunikasi adalah hal yang penting bagi Perusahaan dan karyawan untuk mensosialisasikan, memahami, mengapresiasi dan melaksanakan benefit. Namun, hanya sedikit saja yang yakin bahwa perusahaan telah mengkomunikasikan dan karyawan telah memahami dengan baik mengenai adanya benefit terutama jaminan kesehatan ini. Mengapa ada kesenjangan dalam komunikasi antara karyawan dengan perusahaan terutama pada program benefit jaminan kesehatan ini? Sebuah lembaga bernama Colonial Life yang berkantor di Columbia, AS melakukan survei atas 650 orang manajer HR dan administrator benefit dengan menanyai mereka tentang benefit yang mereka sediakan dan sejauh mana karyawan memahami adanya benefit tersebut. Hampir lima persen manajer berpikir bahwa karyawan mereka bahkan tidak tahu-menahu perihal benefit yang tersedia bagi mereka.
Dalam sebuah survei terpisah jauh sebelumnya, yang dilakukan oleh Watson Wyatt Worldwide, ditemukan fakta bahwa karyawan lebih menghargai perusahaan yang memberikan benefit lebih sedikit namun dijelaskan dengan baik, ketimbang perusahaan yang benefitnya banyak namun mereka tidak tahu karena tidak ada penjelasan yang memadai.
Dari uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya komunikasi antara perusahaan dan karyawan dalam hal benefit. Masalah komunikasi ini ternyata sering kali muncul dalam menjelaskan benefit. Kita berada di tengah antara perusahaan dan karyawan, dapat bertanya pada diri kita sendiri: apakah kita sendiri mengerti mengenai kebijakan, ketentuan dan prosedur benefit terutama jaminan kesehatan dan juga telah mengkomunikasikannya kepada karyawan di lingkungan atau area kita?
Personalia adalah pintu pertama berarti bagian yang langsung berhadapan dengan karyawan, sehingga mau tak mau personalia diharapkan mengetahui asuransi yang dipergunakan dan prosedur klaim untuk membantu karyawan baik informasi maupun kasus-kasus yang muncul.
Disini kita tidak membahas mengenai ketentuan asuransi kesehatan yang kita laksanakan, manfaat yang kita atau karyawan terima, cara klaim atau sebagainya. Mungkin kebanyakan kita mengetahui benar hal tersebut. Tapi yang menjadi permasalahan apakah disekitar kita memahami benar mengenai benefit tersebut?
Peran kita sebagai orang yang berada di antaranya menjadi jembatan bagi perusahaan dan karyawan. Komunikasi yang kita lakukan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu komunikasi ke atas, misalnya kita berkomunikasi ke para pimpinan perusahaan dan komunikasi ke bawah, yaitu komunikasi dari tingkat yang lebih tinggi ke arah bawah. Ini sangat penting dan memang sulit. Kita harus menjelaskan ke karyawan, juga kita mendengarkan dan menerima masukan-masukan yang kemudian disampaikan ke manajemen perusahaan.
Kecanggihan pada era globalisasi saat ini, sungguh mengagumkan. Komunikasi menjadi lebih mudah dilakukan seperti dengan: surat elektronik (e-mail) yang dapat langsung diterima dalam hitungan per detik, kotak pesan (messanger), telepon genggam (mobile phone), SMS (short messanger service), 3G, dan seterusnya. Semua kemudahan tersebut memang tidak menjamin bahwa komunikasi akan berjalan lancar, dalam arti bisa diterima dan dipahami oleh pihak penerima.
Permasalahan yang timbul dalam komunikasi ini adalah:
  1. Mendengarkan, masing-masing pihak berusaha untuk bicara sehingga tidak ada yang mendengarkan. Informasi yang disampaikan tentu akan sia-sia
  2. Empati, jika mendengarkan tanpa empati, akan percuma saja berkomunikasi antar pihak. Dengan empati, diharapkan masing-masing pihak memahami permasalahan yang ada. Atau mudah berempati, alias termanipulasi oleh pihak lain, sehingga tidak efektif dalam penyampaian?
  3. Saling adu bicara, lalu siapa yang mendengarkan?
  4. Kurang pemahaman akan informasi yang akan disampaikan.
  5. Bahasa dengan banyak jargon dan kecepatan pengucapan, yang sulit didengar dan dipahami oleh penerima
  6. Cara penyampaian, karena akan lebih mudah menyampaikan kabar gembira daripada kabar yang lebih buruk.
  7. Sulit menerima umpan balik dan seterusnya - yang tentu dapat diteruskan oleh Anda.
Oleh karena itu, kita perlu mengikuti kiat mempelajari keterampilan berkomunikasi, yaitu:
  1. Harus menyadari mengapa keterampilan komunikasi penting dikuasai dan apa manfaatnya bagi kita
  2. Harus memahami arti ketrampilan berkomunikasi dan bentuk-bentuk perilaku komponennya yang perlu kita kuasai untuk mewujudkan keterampilan itu
  3. Harus rajin mencari atau menemukan situasi-situasi dimana kita dapat mempraktikkan ketrampilan tersebut
  4. Tidak boleh segan atau malu meminta bantuan orang lain untuk memantau usaha kita serta memberikan penilaian tentang kemajuan yang sudah kita capai maupun kekurangan yang masih kita miliki
  5. Tidak boleh bosan belajar atau berlatih. Keterampilan berkomunikasi tersebut harus kita praktekkan terus menerus.
  6. Keseluruhan latihan tersebut harus kita bagi dalam satuan-satuan atau bagian-bagian tertentu, agar setiap kali dapat kita rasakan keberhasilan usaha kita. Misalnya, berlatih membangun sikap percaya, mengungkapkan pikiran secara jelas, mendengarkan dan sebagainya.
  7. Akan sangat menolong bila kita dapat menemukan teman yang dapat kita ajak sebagai lawan berlatih.
  8. Keterampilan berkomunikasi dengan seluruh komponen atau bagiannya teresbut harus terus menerus kita latih dan pratikkan, sampai akhirnya menjadi bagian dari diri kita
Lalu apakah yang perlu kita lakukan? Sebenarnya banyak cara untuk dapat menyampaikan kepada karyawan mengenai benefit yang mereka terima melalui media seperti misalnya:
1. buku panduan, yang dapat diakses di web perusahaan
2. program sosialisasi kepada karyawan di lokasi kerja
3. brosur atau surat atau email
4. majalah atau milis khusus karyawan
5. melalui video
6. melalui pertemuan dalam sebuah tim, atau bahkan
7. melalui pertemuan tatap muka secara pribadi
Jadi media apakah yang telah kita terapkan untuk dapat menyampaikan benefit kepada karyawan, sehingga karyawan juga termotivasi dan berkomitmen terhadap perusahaan, dan karyawan juga merasakan bahwa perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan jaminan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya, sehingga dapat secara nyaman dan aman bekerja.
Colonial Life menanyai para manajer mengenai metode yang mereka gunakan untuk mengkomunikasikan mengenai benefit kepada karyawan, dan hasilnya sebagai berikut:
1. 90% manajer mengatakan, pertemuan tatap muka langsung dengan karyawan akan sangat meningkatkan pemahaman mereka mengenai benefit yang disediakan perusahaan, namun hanya 58% yang melakukannya.
2. 80% menggunakan metode pertemuan kelompok untuk menjelaskan soal benefit
3. 44% menjelaskannya melalui internet
4. 40% meminta karyawan untuk mencari tahu sendiri.
Dari survei di atas, kita dapat melihat mana metode yang efektif agar kita dapat mengkomunikasikan benefit perusahaan kepada karyawan. Kecanggihan teknologi tidak dapat menjamin akan terjadi komunikasi yang baik. Kita telah memberikan sosialiasi mengenai jaminan kesehatan kepada pertemuan kelompok, dan seluruh informasi mengenai benefit terutama jaminan kesehatan dapat diperoleh dari web perusahaan, namun apakah kita telah menerapkan pertemuan tatap muka langsung dengan karyawan sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang benefit yang ada?

Sumber:
- Blog: Beautiful Mind, 2008
- Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi, 2000
- George A. Miller, Language and Communication, 1963
- Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, 1997
- Michael Armstrong and Helen Murlis, Reward Management, 2003

by : Elfiria

PARA PERINTIS DAN PELETAK DASAR SOSIOLOGI HUKUM


PARA PERINTIS DAN PELETAK DASAR SOSIOLOGI HUKUM

                                        PERINTIS-PERINTIS SOSIOLOGI HUKUM 
1.      Aristoteles, Hobbes, Spinoza, Montesquieu
Aristoteles di jaman purba ( 385 – 322 ) dan Montesquieu di jaman modern ( 1689 – 1755 ) adalah yang hampir mendekati pada sosiologi hukum metodis. Aristoteles mengemukakan keseluruhan masalah yang semestinya harus di pecahkan; Montesquieu, yang di pengaruhi oleh “fisika social” dari Hobbes ( 1588 – 1679 ) dan oleh Spinoza ( 1632 – 1677 ) telah menghilangkan prasangka-prasangka kesusilaan pada telaahan berdasarkan kepada pengamatan empiris secara sistematis.
      Sosiologi hukum Aristoteles didapati dalam ethica ( lihat ethica nicomachea, bagian I, V, VIII dan IX ) dan dalam litica; diintegrasikan ke dalamfilsafat praktisnya.
      Menurut aristoteles, semua hukum, baik yang diselenggarakan oleh kemauan manusia maupun di luar kemauan manusia ( hingga boleh dikatakan “kodrat” hanyalah semata-mata perumusan rasional dari tuntutan-tuntutan nomos ( Ethica Nic. 1129 dan seterusnya).hukum menurut aristoteles adalah tuntutan-tuntutan hokum yang ditetapkan dalam rumus-rumus, adalah lebih absrak, lebih statis dari Nomos yang konkret, dan dalam hal inihukum cendrungketinggalan dan selalu harus menyesuaikan dirinya kepadanya, suatu fakta yang secara jelas-jelas mensugestikan masalah kenyataan social hokum. Tipe-tipe itu sendiri dapat di selenggarakan sebagai fungsi-fungsi dari berbagai philia dan koinonia, karena kenyataab hokum yang hidup dapat dapat menegaskan dirinya sendiri dalam suatu milieu social ; social milieu ini tersusun dari bentuk-bentuk ikatan social dan dari kelompok-kelompok khusus.
      Tiga macam hokum yang berdasarkan pertinbangan-pertimbangan mikrososiologis membawa Aristoteles kepada teorinya yang terkenal mengenai keadilan komutatif dan distributive ( atau, lebih tepat lagi, mengnai ketidaksamaan ( 1301 a dan seterusnya). Terhadap ketiga macam hokum itu ia menempatkan kerangka-kerangka hokum yang diselenggarakan berkenaan dengan tipe-tipe kelompok koinonia; hokum keluarga kecil dan keluarga besar (yang disebut terakhir ini merupakan suatu kelompok produksi yang menguasai budak-budak), hokum desa-desa yang terdiri dari persatuan-persatuan keluarga-keluarga, hokum kota-kota, hokum serikat persaudaraan, dan akhirnya hokum kelompok politik, Negara. Yang tersebut akhir ini terpecah-pecah dalam tipe yang banyaknya sesuai dengan jumlah bentuk pemerintah hokum kerajaan, hokum aristrokrasi, dan suatu hokum yang bersesuaian dengan politiea ( bentuk pemerintahan yang sempurna ); hokum tiranik ( sangat tidak efektif); hokum plogarchis dan demokratis – sebagai bentuk-bentuk turunan dari ketiga hokum diatas, dan selanjutnya dapat dibagi dalam berbagai tipe-tipe ( Pol, , 1,III,1280 dan seterusnya; IV, VI; ethica nic, VII, 1, Bab XI-XIII).
      Aristoteles mengintegrasikan sosiologi hokum dengan metafisika dogmatisnya, telah berhasil berhasil memperoleh suatu pandangan singkay mengenai masalah-masalah asasi dari mikrososiologi hokum, sosiologi hokum diferensial, sosiologi hokum genetis, tetapi hanya di lapangan sosiologi hokum genetis, dan selanjutnya di khususkan kepada hokum Negara Yunani masa itu, aristoteles mencapai hasil-hasil yang tepat.
2.      Doktrin-doktrin yang Membahas Tata Tertib Hukum “Masyarakat” Sebagai Lawan Negara
Rentetan panjang doktrin-doktrin ini, yang bermula pada Grotius dan Leibniz dan sampai pada Proudhon di perancis dan Gierke di Jerman, tidak mengemukakan masalah sosiologi hokum yang methodis,tetapai secara spontan tidak sedikit mengajukan bahasan tipologi hokum.
Hugo Grotius ( 1583-1645), setelah melepaskan appetitussocietas dan communites yang berdasarkan appetitus societies itu dari segala ikatan-ikatannya dengan Negara, pada satu pihak, dan di lain pihak dengan corpus mysticum, yang bertentangan dengan monisme keserbanegaraan (statist) atau keagamaan yang di anut oleh orang-orang sebelum dia, mengutarakan konsepsi tata tertib-tata tertib social yang sederajat dan bercorak pluralistis.
Filosuf besar, Leibniz (1647-1716), yang di samping ilmu pastinya, selama hidupnya menekini hokum, meneruskan bahasan tipologi kelompok yang dihentikan Grotius. Menurut Leibniz hokum terdiri dari “penyempurnaan masyarakat mahluk-mahluk yang berakal”.dan dalam pengertian ini ada hubungan nya dengan moralitet, yang kejelasannya agak dikurangi dan dibatasi olehnya dengan perhitungan-perhitungan secara logis; tetapi hokum selalu dilahirkan oleh sesuatu kelompok yang nyata, yang berubah-rubah dengannya. Bukan hanya hokum positif, tetapi hokum alam pada hakikatnya serba kebetulan pula; keduanya timbul dari “kebenaran-kenerankenyataan” dan bukannya dari “kebenaran-kebenaran abadi”.
Nettelbladt menegaskan adanya perbedaan antara jura socialia societatis – kerangka-kerangka hokum otonom yang mengatur kehidupan batin setiap kelompok dan hokum lahiriah kelompok-kelompok yang mengatur hubungan mereka suatu hokum antar kelompok yang sejenis dengan hokum, perorangan. Jus sociale societatis adalah dasar dari potestas socialis, yang menurut kekuasaan Negara (imperium) hanya, merupakan tipe tunggal diantara banyak tipe yang lainnya.
A.L. Schore, ahli sejarah, ahli statistic, dan serjana hokum, dari sini menyimpulkanadanya pertentangan antara burgerliche Gesellscaft (masyarakat sipil dan ekonomi) dan Negara, sebagai dua kerangka hokum yang berdiri sendiri-sendiri, yang satu bersesuain dengan keseluruhan kelompok-kelompokyang berdasarkan aktivitet, dan yang lainnya bersesuaian dengan keseluruhan kelompok yang berdasarkan tempat.
Fichte (1762-1814) hanya mencatat kenyataan bahwa tata tertib hokum “masyarakat” jauh sekali lebih kaya dari pada tata tertib hokum Negara, baik mengenai isi rohaninya maupun daya kehidupan spontanitasnya. Ia berpikir, bahwa benarlah kesimpulan bahwasannya kemajuan susila akan menganggap negara itu tidak berguna, dan akan “melenyapkan dalam masyarakat”, sementara itu muridnya Krause (1781-1832) setelah dengan secara tajam membatasi idealisasi “masyarakat” dari gurunya. Dalam bukunya rbild der Menscheit (1811), Krause tetap meyakinkan, bahwa “Negara hanya mewakili satu sector dari seluruh kehidupan masyarakat, dan bahwa perkumpulan-perkumpulan lainnya bukan dibawahi oleh Negara, melainkan sejajar dengannya.”      
3.      Sejarah Umum Hukum, Ilmu Perbandingan Hukum, Etnologi Hukum, Kriminologi
Henry Sumner Maine dalam bukunya Ancient Law : its Connection With the Early History of Society and its Relation to modern Ideas (1861) memulai jenis penyelidikan tentang beberapa persamaan antara hokum Hindu dan hokum Irlandia. Ia meminta perhatian-perhatian masyarakat-masyarakat desa (bentuk-bentuk clan yang disetempatkan) diberbagai lingkungan perabadan. Masyarakat yang berbagi-bagi, yang dianggapnyasebagai benih dari segala perkembangan hokum (Lectures on the Early History of Institution, 1876; Dissertations on Early law and costom, 1984). Maine percaya bahwa melalui telaah-telaahnya dalam ilmu perbandingan sejarah, ia dapat menyelanggarakan suatu hokum umum tentang perkembangan hokum.
Hokum evolusi yang ditemukan oleh Herbert Spencer, adalah bertalian dengan usaha untuk mencari benih perkembangan, Montesquieu terhadap ilmu hokum perbandingan yang dogmatis, Maine menengahkan metode perbandingannya yang memperhatikan fase-fase sejarah, dan hanya menjajarkan lembaga-lembaga hukum yang terdapat pada tingkat sejarah yang sama.
Maxime Kovalewski, yang melanjutkan tradisi maine, menggunakan metode histories komparatif dengan lebih hati-hati daripada maine, dalam karyanya Tableau des origins et de I’evolution de la famille et de ia propriete (1890), dan khususnya dalam coutume contemporaine et la loi ancienne (1893). Kovalewski mendapatkan dalam “ilmu perbandingan sejarah hokum (the comparative history of law ) perwujudan emperisme sosiologis di lapangan ini; ia percaya bahwa fungsi dari ilmu tersebut ialah mencari persamaan-persamaan dan bukannya perbedaan-perbedaan. Tetapi bersama itu , ia menggunakan usahanya tak untuk menelaah silsilah yang tiada kesudahannya dari lembaga-lembaga hokum yang dahulu, yakni, untuk menetapkan tipe hokum kuno (archaic law). Karena, ia mengakui “mata rantai yang menghubungkannya hilang. Lebih hati-hati lagi adalah Dereste dalam karyanya Etudes d”Histoire de Droit (1902); ia membatasi dirinya dengan menguraikan hokum purba, rakyat demi rakyat, dan menentang suatu generalisasi sosiologis dari evolusi hokum, bahkan juga menentang “ethnologi hokum” (juridical ethnology) yang menyelenggarakan suatu tipe umum dari hukum kuno.
Sarjana hokum Austria, R.V.Ihering, seorang ahli sejarah hukum Romawi yang masyhur (cf. Geist des Romischen Rechts, vol.I-III, 1865-9), bertindak lain. Ia membahas hokum romawi dalam semangat sosiologis yang lebih luas, mengintegrasikan perubahan-perubahannya dengan evolusi masyarakat romawi sebagai keseluruhan dan dengan tepatnya berusaha “untuk mematahkan pesona, yang membelenggu kita dan membuat kita membalikkan ilmu hokum menjadi ilmu pasti”
Gough ,1890;jilid ketiga, 7 jilid, 1911-15), dan kesimpulan mengenai lembaga-lembaga hokum kuno dalam The Magical Origin of Kings 1905, dan Psyche’s Task, 1909) menimbulkan serentetan masalah betul-betul asasi mengenai hokum kuno (archaic). Meskipun adanya kesimpulan-kesimpulan umum yang terlalu tergesa-gesa dan evolusionisne yang sangat diragukan kebenarannya, namun antropologi tersebut, ternyata tak berpretensi untuk menggantikan keseluruhan dari sosiologi hokum atau menganggap dirinya sebagai pengganti suatu teori hukum.
Ahli sosiologis perancis yang masyhur Gabrial Tarde (1843-1904) menciptakan teorinya tentang peniruan-peniruan social, yang terdiri dari ulangan-ulangan penemuan perseorangan, ia secara intensif mengasyiki masalah kepidanaan. Dalam karyanya Criminalite Comparee (1888), La Philosphie Penale (1890), Etudes Penales et Sociales (1892), Lesfoules et les sects criminalles (1893) yang dicetak kembali dalam L’Opinion et la foule (1901), ia berusaha menelaah kejahatan selaku fungsi yang dianggapnya sebagai suatu kenyataan social.



PELETAK-PELETAK DASAR SOSIOLOGI HUKUM
1)      Durkheim
Karya Durkheim De la division du travail social dan “deux lois de l’evolution penale”, semua karyanya termasuk dalam catatannya yang penting yang diterbitkan dalam Annee Sociologique.
Suatu analisis yang lebih terperinci menyebabkan Durkheim mengadakan tipe-tipe lainnya di dalam tipe utama dari peraturan-peraturan hokum dan bentuk-bentuk kesetiakawanan ini. Dengan demikian, di dalam hokum restitutif, Durkheim membedakan hokum kontrak dari hokum yang berada di luar kontrak (hokum rumah tangga, hokum serikat buruh, hokum konstitusionil, dan lain-lainnya). Selanjutnya ia menyatakan bahwa dalam kontrak itu tak semuanya bersifat kontrak dan bahwa sering kerja sama kita yang bersifat suka rela menciptakan kewajiban-kewajiban yang tak kita inginkan, yakni, ada timbul di bawah bentuk kontrak hokum yang tidak dapat dikembalikan kepada jumlah anggota-anggota atau apa yang semenjak Durkheim dinamakan actes-regles (undang-undang yang mengatur) atau “contracts of adhesion”.
Durkheim menimbulkan masalah sosiologi hokum diferensial dengan mengadakan suatu klasifikasi dari tipe-tipe social yang nilainya berbeda suatu sama lainnya dan menelaah system hokum yang bersesuaian dengan setiap-tiap tipe ini. Sudah tentu di sini ia berundan dengan tipe hokum dari masyarakat-masyarakat yang meliputi segala-galanya (all-inclusive society) yang sama sekali identik dengan kesetiawanan mekanis dan mempunyai suatu sistem hokum yang seluruh bersesuaian dengan hokum represif : ini adalah “horde” atau masyarakat yang tak terbagi-bagi.
Durkheim membeda-bedakan : (1) tipe masyarakat bersahajanya yang berbidang-bidang, yang terbentuk dari clan-clan (horde yang diintegrasikan dengan satuan yang lebih besar) – seperti yang terdapat di antara bangsa Australia dan Iroquoi ; (2) tipe masyarakat berbidang bidang yang tersusun secara sederhana, yang dalamnya terlebur banyak suku (misalnya konfederasi Iroquoi atau Kabyle); (3) tipe masyarakat berbidang-bidang yang tersusun rangkap, seperti kota-kota, uni dari konfederasi-konfederasi, suku-suku (misalnya Curiae Romawi). Tiap-tiap tipe masyarakat yang meliputi segalanya ini mempunyai struktur keagamaan, hokum dan ekonominya sendiri.
Durlheim memakaikan pandangan-pandangan umum tentang perkembangan hokum hanya kepada satu tipe masyarakat : tipe yang tersusun dari klan-klan totem. Pembatasan ini adalah kekuatan besar dari sosiologi hokum genetisnya, karena sosiologi hokum ini mungkin, jikalau kita telah mengulanginya berkali-kali, hanya di dalam suatu rangka kualitatif, karena berbagai factor perubahan digabungkan di dalam tiap-tiap tipe dengan cara yang tak beraturan.
Durkheim cendrung kepada monism social dan hokum : ia mnyusun kelompok-kelompok bahwanya dalam suatu hierarki yang rapi, dan kelompok-kelompok professional senantiasa dibawahkan kepada Negara, yang lebih tinggi dari pada masyarakat internasional. Pandangan ini, yang sangat bertentangan dengan ini, yang sangat bertentangan dengan relativisme sosiologis, pada hubungannya dengan konsepsinya tentang kesadaran kolektif yang khas, yang menggantikan penggandaan kesadaran-kesadaran kolektif yang saling bertentangan yang kita peroleh dari dalam kehidupan masyaraka keseluruhan, dan bahkan di dalam setiap kelompok yang khas.
2)      Duguit, Levy, dan Hauriou
Tiga peletak dasar sosiologi hokum bangsa perancis, Leon Duguit (Meninggal tahun 1938), Emmanuel Levy, dan Maurice Hauriou (meninggal tahun 1930), sampai pada sosiologi hokum bukan dari sosiologi, tetapi dari ilmu hokum. Sedang dua orang tersebut dahulu dapat di anggap sebagai murid-murid Durkheim, maka yang terakhir ini menganggap sebagai lawannya. Tetapi, Haurio-lah yang meneruskan mencarisintesa antara realisme dan idealisme sebagai suatu dasar bagi sosiologi hokum. Sebaliknya, Duguit menganggap dirinya “realistis dan bukannya naturalistis” dalam orientasinya, sedang Levy cenderung kepada subjektivismenya yang sangat idealistis. Mengenai pembahasannya tentang masalah-masalah yang kongkret mereka memusatkan perhatiannya kepada tipologi hokum dari kelompok-kelompok yang khas, suatu bahasan yang agak terabaikan oleh Durkheim; selanjutnya, mereka menambahkan kepada penyelidikan ini bahsan perubahan-perubahan system hokum dewasa ini. Sementara itu, mereka menegaskan peranan hokum yang spontan dan dinamis, sebagai dasar kenyataan social hokum. Tetapi apa yang kurang pada ketiga sarjana itu ialah bahsan-bahasan masalah mikrososiologi hokum, dan juga difrensiasi antara tiga aspek fundamental dari sosiologi hokum; dalam hal ini, dipandang dari sudut metodis, mereka kurang dibandingkan dengan Durkheim, meskipun lebih unggul dari pada Durkheim dalam memahami keanekaragaman kenyataan  kehidupan hokum dewasa ini.
Leon Duguit tidak begitu mengindahkan bahsan sosiologi hokum itu sendiri, melainkan mementingkan penggunaannya dalam ilmu hokum- yakni teknis sebagai seni dari sistematisasi hukumyang benar-benar berlaku, khususnya hokum konstitusionil.
Emmanuel Levy, member orientasi yang semata-mata bersifat objektif dan idealistis. Buku-bukunya, La’Affirmation du Droit Collectif (1903), dan Les Fondements de Droit (1929), merupakan sosiologi hokum berdasarkan semata-mata atas “kepercayaan-kepercayaan kolektif”.
Maurice Hauriou, sama seperti Durkheim berusaha mencari suatu dasar yang “idealistis-realistis “ bagi sosiologi hokum. Tetapi tidak seperti Durkheim, ia dengam tegas membenarkan ketidak mungkinan direduksikannya lagi tingkat nialai-nilai dan gagasan-gagasan yang mengambil bagian di dalam kehidupan social, mengenai akal budi kolektif yang memahami nilai-nilai dan gagasan-gagasan itu. Sebaliknya, menurut Maurice Hauriou, gagasan-gagasan ini member perlawanan, dan bertindak sebagai objeknya.
3)      Max Weber dan Eugene Ehrlich
Meski sosiologi hokum Max Weber (meninggal dunia tahun 1922), yang diutarakannya dalam Bab VII pada bagian ke-2 dari Wirtsschaft und Gesellschaft, telah diterbitkan bertahun-tahun kemudian dari karya-karya sarjana Austria, Eugene Ehrlich (yang meninggal dunia tahun 1923), namun konsepsi-konsepsi Ehrlich bolehlah dianggap sebagai suatu jawaban pendahuluan terhadap kecendrungan weber  untuk membawakan sosiologi hokum kepada sistematisasi ilmu-ilmu hokum yang dogmatis konstruktif.
Kenyataannya bahwa “ilmu” hokum dogmatis –normatif bukanlah suatu ilmu melainkan semata-mata suatu teknik yang dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pengadilan yang bersifat temporer, menjadi sangat jelas apa bila diketahui bahwa yang asas-asas yang biasanya dianggap bersumber pada “logika hokum” yang tidak berubah-ubah, sesungguhnya hanyalah penyesuaian kepada keadaan-keadaan kesejarahan yang sangat konkret. Demikian lah tiga “postulat” dari “ apa yang dinamakan logika yang sebenarnya”.
Postulat yang pertama –terikatnya hakim-hakim kepada dalil-dalil hokum abstrak yang ditetapkan terlebih dahulu – adalah semata-mata hasil absorsi yang disengaja dari hokum asing (romawi) oleh sekelompok Negara-negara daratan Eropa.
Postulat kedua- bahwa semua hokum tergantung kepada Negara hanya diterima mengingat kebutuhan-kebutuhan monarki absolute (quod principi placuit habet legis vigorem) dan kemudian beralih kedalam rezim-rezim republic.
Postulat terakhir- kesatuan monistis dari hokum, adalah semata-mata suatu teknik yang menguntungkan sentralisasi yang berlebih-lebihan dari Negara, suatu prosedur yang secara sadar bersifat khayal dan berdasarkan rasionalisme deduktif. Postulat ini demikian bertentangan dengan kenyataan hokum yang hidup.
4)      O.W. Holmes
Fase persiapannya berkaitan erat dengan nama hakim holmes, salah seorang sahabat karib dari filosop besar amerika, William james. Dalam bukunya Common law (1881), dan lagi dalam serangkaian bahasan-bahasannya yang penting, holmes sudah member isyarat yang disebut dengan tepatnya oleh professor arondon “revolusi sosiologi dalam ilmu hokum” di amerika sambil menolak dengan tegasnya baik mazab anlitis maupun mazab historis, holmes menekankan perlunya bagi sarjana huku untuk yang berkaitan dengan pekerjaanya memberikan perhatian kepada penalahaan yang objektif dan empiris dari kenyataan social yang aktuil,bagaimana sebagaimana yang dilakukan oleh ilmu-ilmu social, khususnya sosiologi
5)      Roscoe Pound
Sosiologi hokum di Amerika serikat telah menemukan ketelitian yang sangat terperinci dan meluas, berkat penemuan ilmiah Roscoe pound, paka tiada tandingnya dari mazab “ilmu hokum sosiologis yurifrudensi”. Pikiran pound dibentuk dari hasil ketentangan secara terus menerus dari masalah-masalah sosiologis,masalah-masalah filsafat, masalah-masalah sejarah hokum, masalah-masalah sifat pekerjaan pengadilan-pengadilan amerika (unsure kebijaksanaan administrative dalam proses pengadilan). Pemikiran pound lebih mngutamakan tujuan-tujuan praktis : (1).menelaah,(2).mengajukan,(3).menciptakan,(4).study,(5).membela aje,(6).tujuan
Berbagai defenisi hokum dan berbagai filsafat hokum pada tingkst pertama adalah suatu usaha untuk menerangkan secara rasional hokum massa dan tempat atau beberapa unsure didalamnya yang tepat dan khas.
6)      Benjamin Cardozo
Seperti halnya dengan sosiologi hukum holmes dan pound,maka sosiologi hokum hakim cardoozo ini bertolak dari perenungan tentang perlunya memperbaharui teknik hokum yang actual dengan menutup jurang antara teknik hokum itu dan kenyataan hokum yang hidup dewasa ini
Meskipun demikian, Cardozo tidaklah mau mengikuti yang dicontohkan duguit, krabbel dan ehrlich dan untuk memasukkan kenyataan social yang terdalam hokum itu sendiri.sambil mengecam penulis-penulis tersebut, yang menyatakan bahwa”adat kebiasaan”hanya menjadi hokum jika mendapat sanksi atau mampu mengadakan sanksi demi pengadilan-pengadilan. Ia bersandar pada defenisi holmes tentang hokum sebagai suatu “Ramalan tentang apa yang akan dilakukan oleh pengadilan menurut Cardozo,cukup memadai untuk menetapkan kemungkinan berhasil, bahwa adat kebiasaan pada suatu hari akan dapat “berwujud sebagai suatu pertimbangan” untuk menganggapnya sebagai hukum

REALISME HUKUM DAN SELANJUTNYA
Para realis-realis hokum memulai dengan interpretasi yang sangat sempit dan sungguh-sungguh buruk dari defenisi hokum holmes, yakni hokum sebagai “ramalan tentang apa yang akan dilakukan oleh pengadilan-pengadilan”. Sambil menghapuskan dari pertimbangan mereka peraturan, azas, pedoman, nilai-nilai,pendapat-pendapat para hakim dan akhirnya hokum yang dipaksakan kepada pengadilan-pengadilan secara langsung atau tidak langsung para realis ini secara primitive mereduksikan hokum menjadi putusan-putusan para hakim semata-mata, atau lebih tepat : kelakuan-kelakuan hakim.
Beberapa realis bahkan ingin melangkah lebih jauh lagi.mereka menegaskan gagasan bahwa semua yang tak terlihat tidak teraba dalam hukum.nilai-nilai rohani khusus yang terwujud didalamnya,pandangan realities hokum,bahkan mereka yang paling cermatpun.
Sosiologi hokum, demikian ditegaskan sekarang,harus memperhatikan jenis-jenis masyarakat yang berbagai macam dan peranan kelompok-kelompok tertentu dalam setiap kelompok dan  harus diterangkan dalm setiap tipe saling tidak social.demikkianlah,obyek sosiologi hokum tidak dapat dan tidak harus dihubungkan dengan adanya pengadilan-pengadilan Negara.

BEBERAPA ALIRAN DEWASA INI
Di Perancis studi-studi terbaru di lapangan sosiologi hokum (kecuali bagi aliran-aliran dalam mahzab Durkheim) pada umumnya memusatkan usahanya kepada suatu penguraian dari percobaan-percobaan dalam hokum kepada suatu studi mengenai corak-corak khas hokum serikat-serikat hokum yang berlawanan dengan hokum Negara. Maximo Lorey, dalam buku-bukunya yang sekarang menjadi klasik. Menyumbangkan suatu contoh untuk jenis studi ini, yang hanya berdasarkan pengamatan deskriptif dari corak ragam empiris dan di bebaskan dari segala tuntutan dan kecendrungan yang dogmatis.
Lebih penting lagi di lihat dari sudut sosiologi hokum yang sesungguhnya ialah sumbangan John R. commons dalam karyanya yang luar bias. The Legal Faundations of Capitalism (1924). Sebagaiamana yang dijuntukkan oleh judulnya, buku ini khususnya diperuntukan bagi pelukisan sosiologis tentang system hokum dewasa ini, yakni tipologi hokum masyarakat serba meliputi sekarang ini.
Sosiologi hokum genetis di eropa tengah, yang diterapkan pada masyarakat dewasa ini, harus dicatat secara khusus karya seorang Austria, Karl Renner, yang berjudul De Rechtsinstitute des Privatrechts und ihre Soziale Funktion des Rechts. Buku ini menentang “kerangka hokum” yang tidak dapat diubah-ubah dengan akibatb ekonomi serta sosialnya di bawah pemerintahan kapitalisme.